Selasa, 22 Desember 2015

Botol Koleksi Junnah


Sejak sekitar bulan Oktober atau November 2015, Junnah punya hobi baru, yakni mengumpulkan aneka botol bekas. Sebenarnya Junnah menyuruh mama yang menyimpannya.
Marah sekali kalau dibuang. Sayang katanya.
Bahkan pernah seklai malihat ada botol di bak sampah di pinggir jalan, katanya : "Sayang ya Ma, botolnya dibuang ".
Untung mama ga disuruh mungutin yang di bak sampah itu ^^.

Kalo ditanya untuk apa, dia ga punya jawaban pasti. Hanya beberapa terakhir katanya untuk bikin gelas.
Mungkin karena disekolah diajarin bikin pot bunga yang bentuknya sekilas seperti gelas.

Kamis, 05 November 2015

Celana Mubadzir

28 Oktober 2015

J : Ma...liat celanaku mubadzir ( nunjuk ujung celananya )
M : ( bingung sambil merhatiin celana Junnah yang rasanya normal-normal aja, lungsuran syihab , panjangnya sebetis , mikir dan mikir ni anak maksudnya apa .... aha !! ) Mubaaadzir ?... isbal ya Jun ?
J : Iya ma, isbal ( senyum malu )
M : Itu bukan isbal, Jun, celana Junnah sudah betul. Isbal itu kalo celananya nutup mata kaki. Kaya celana mama ini.
J : Celanaku isbal, Ma
M : Engga Jun, celana Junnah ga isbal , sudah betul begitu celana laki2. Kalo perempuan harus isbal.
Junnah kan laki - laki.
Percakapan kurleb demikian.

Soal MTK Junnah untuk Mama


29 Oktober 2015

Berapapun jawabannya : benar

Petak Umpet


3 Nov 2015

Junnah ngajakin amma main petak umpet, mama jaga teruuuuus.

Selasa, 27 Oktober 2015

Bingkisan Akhir Semester

Late post


Kabut Asap 2015






:: Syihab ( kita ) Rindu Hujan ::


Pulang shalat maghrib
Sy : Ma, tadi ada putih putih dilangit. Tapi ga ada bunyinya.
M : Mungkin mau hujan.
Setelah muraja'ah mulai terdengar guntur, tidak keras tapi bersambung.
Pulang shalat isya
Sy : Ada ae hujannya mama ae.
M : Allaahummaa shayyiban naa fi 'an.
Sy : Tapi kecil kecil. Mungkin nanti kalau kita tidur hujannya lebat.
M : Aamiin

Kamis, 17 September 2015

Dalam Perut

Ini berarti ditulis waktu Mama hamil Junnah, sekitar tahun 2010. Belum sempat di publish juga^^
-----------------------------------

Liat perut mamanya yang besar, Saif  & Syihab mulai merasa aneh, mulai pegang-pegang, mungkin pengen nanya, tapi ngga tau nanya apa ..... Jadilah idenya begini.....
Mama : " Diperut mama, ada baby.."
Syihab : (sambil nunjuk perutnya ) " Mobil "
Saif :  (sambil nunjuk perutnya ) " Motor "
Mama : " Kaka Muhammad ?"
Syihab : " Bola "
Mama : " Abah ?"
Syihab : "Rumah sakit "

Mungkin dalam fikiran Saif & Syihab, karena mama sukanya sama baby, maka baby ada di perut mama, jadinya apa yang ada di perutnya juga apa yang mereka sukai.

Saif dan Syihab

Tulisan ini juga ngantri kuang lebih 5 tahun, wes lah di publish aja, juga sekarang, sayang dibuang ^^
------------------------

Sudah banyak cerita tentang mereka berdua,  kenalkan inilah mereka .....



SAIF
Anak kedua dari 4 bersaudara. Lahir pada 17 Mei 2005 di RS. Pembalah Batung Amuntai, secara normal ( induksi )

Usia kurang lebih 1 tahun sudah bisa berjalan sendiri, mulai bisa mengucapkan kata "Abah" dan beberapa kata lain di usia tersebut juga, tapi diusia 16 bulan, semua terhenti , disaat yang  kurang lebih bersamaan dengan kelahiran Syihab . Wallaahu 'alam apa sebabnya, kami tidak ingin buru-buru mengambil kesimpulan, yang jelas ini adalah sebuah cobaan, yang haru kami terima dengan ikhlas dan tetap berusaha untuk mencari jalan keluar dari masalah ini.

Ada yang mengira Saif mengalami gangguan di fungsi pendengarannya, tapi  menurut hemat kami tidak begitu, dia memang tampak cuek kalau dipanggil, tapi kalau sedang mendengar suara atau bunyi yang memang dia sukai, meskipun dari jarak sekian-sekian, dia bisa mendengar dan langsung mendatangi sumber suara. Diusia 2 tahun 2 bulan, kami coba memasukkan Saif di PAUD, oleh salah satu pengurus PAUD tersebut menyangka Saif menderita AUTIS, ah..... tidak semudah itu memvonis autis pada anak, tidak bisa kalau hanya berdasarkan keterlambatan bicaranya saja, perlu pemeriksaan panjang oleh pihak yang memang berkompeten untuk itu. Alhamdulillah setelah Saif aktif ikut kegiatan di PAUD, mulai tampak perkembangan kemampuannya berbicara, sudah berani mengucapka beberapa kata sederhana, semakin percaya diri dlsb. Demikian hingga saat tulisan ini di buat, Saif sudah menguasai banyak kata, memang untuk menyusun kata-kata dalam sebuah kalimat yang panjang Saif masih mengalami kesulitan, masih sering terbolak - balik, tapi yang lucu adalah dia lebih mudah melafalkan kata-kata dalam bahasa Inggris, dari pada dalam bahasa Indonesia.

Saif menurut teman-teman sekolah dan guru-gurunya adalah anak yang cerdas, lucu dan menyenangkan. Kalau ditahun pertama , kedua dan semester pertama tahun ketiganya di TK, dia tidak suka masuk kedalam kelas, ikut berbaris, apalagi mengikuti berbagai bacaan ( "ritual anak TK di pagi hari "), tapi di semester kedua tahun ketiga hingga sekarang, dia sudah tampak seperti anak lain, masuk dan belajar bersama teman-tamannya dengan gembira. saif sangat senang jika berada di sekolah, kadang ( sering ) pulang paling belakangan, setelah semua temannya pulang, dan setelah guru-gurunya juga pulang, jadi pulang sekolah bersama gurunya.

Saat usia Saif kurang lebih 2 tahun, terdeteksi kalau dia menderita Asma, selain itu, kalau badannya demam, dia sering mengalami kejang. alhamdulillah menjelang usia 5 tahun serangan kejang sudah tidak terjadi lagi. Asmanya pun sudah mulai jarang.

Saif anak yang sabar, penurut, dulu memang suka memaksakan keinginannya, tapi sekarang tidak lagi, Saif juga sangat perasa, dia mudah terharu, sangat sayang dengan saudara-saudaranya, dia menunjukkan simpati dan empati yang besar terhadap saudaranya. Hubungan emosinya dengan Junnah ( Bungsu ) tampak kuat, bahkan sejak Junnah masih dalam kandungan, dan setelah Junnah lahir ( sejak pulang dari rumah sakit, karena waktu masih di rmah sakit, Saif masih tampak cuek ), iatan emosi keduanya tampak sangat kentara. Kalau saat Junnah masih dalam kandungan Saif sering mendekat dan menempelkan telinganya ke perut mama, dan mnegucapkan salam serta menyebutkan namanya, setelah Junnah lahir, Saif sering mendekati Junnah dengan cara yang sama dengan waktu dulu. Junnahpun memberikan reaksi yang berbeda,  tampak antusias juka bersama Saif, Junnah sering memperhatikan Saif, saat Saif makan, minum, bahkan saat Saif lewat di depannya Junnah juga suka memperhatikan. Meskipun terhadap kedua kaka yang lain juga begitu, tapi terhadap Saif terasa berbeda. Memang ada kemiripan fisik antara mereka berdua. Wallahu 'alam

Jadilah hamba Allah yang taat ya Nak.... saat kau taat pada Allah , Mama yakin kaupun akan menjadi anak yang berbakti kepada orang tuamu. Insya Allah


SYIHAB
Anak ketiga dari 4 bersaudara, lahir pada 29 September 2006, bertepatan dengan 6 Ramadhan 1427 H. Qadharullah melalui operasi SC.

Usia 1 tahun bisa berjalan sendiri, tanpa serius diajari, saat itu Ramadhan, selama mama sholat tarawih, Syihab bolak-balik berjalan di samping mama, kalau terjatuh tidak menangis, langsung bangkit dan berjalan lagi. Hanya perlu waktu beberapa hari syihab sudah bisa berjalan . Alhamdulillah.

Dari kecil ( sekitar 1 tahun ) Syihab sudah sangat tertarik dengan apa yang berhubungan dengan listrik, ada kabel... di ambil, alat elektronik....dipegang-pegang, dipencet-pencet, diliatin belakangnya, hasilnya kulkas 1, terpaksa di jual, kipas angin entah berapa biji yang ngga bisa dipakai ( bagaimana tidak rusak, setelah di jatuhkan, didudukin pula , hmmmmmmmm...), mesin cuci juga suka dimain-mainin, hasilnya....yaaa rusak. Belum lagi barang-barang kecil lain, sudah tidak tehitung yang menjadi "korban" keterampilan tangannya. kalau dia ingin membuka sesuatu , biasanya tidak membutuhkan waktu lama, padahal kakaknya tidak mampu untuk melakukan. Tangannya berkerja cepat, jadi kalau Syihab tidak terdengar suaranya siap-siap saja untuk mendapat kejutan.Meskipun kidal, Syihab patuh saat di suruh makan dan minum dengan tangan kanan, meski harus selalu diingatkan.

Jadilah hamba Allah yang taat ya Nak.... saat kau taat pada Allah , Mama yakin kaupun akan menjadi anak yang berbakti kepada orang tuamu. Insya Allah


Ramdhan ini ( 2010 ) Saif ikut Puasa

Postingan berikut berupa draft yang ngantri dari sekitar ramadhan tahun 2010. Saat Saif berumur 5 tahun. Mama publish sekarang setelah berlalu 5 tahun.
----------------------------------------------

Hal yang tidak pernah kami duga sebelumnya, mengingat bagaimana kemampuannya kerkomunikasi yang belum sempurna, jadinya kami fikir mungkin dia tidak akan( belum ) mengerti bagaimana puasa itu, menjelaskan berpanjang lebar, bukannya membuat dia mengerti , malah bisa bikin Saif semakin bingung. Belum lagi melihat reaksinya kalau sedamg melihat orang lain makan , dia akan langsung bilang kalau dia lapar, meskipun sebenarnya dia juga baru selesai makan. Pokoknya dia ga tahan lihat orang lain makan, pasti pengen ikut makan juga. So ...kita ga pasang target apa-apa, rencananya tahun ini kami mau mengajak dia makan sahur dan berbuka dulu, soal sampe berapa kuatnya puasa, ga ada batasan.

Tapi subhanallah....laa quwwata illa billah...hari pertama, puasa sampai jam 11, hari ke 2 sampai jam 13.30, hari ke 3 sampai jam 15.00 hari ke 4 dan sampai tulisan ini di buat dia puasa sampai azan maghrib. Pernah sih dia tiba-tiba makan jajanannya, tapi setelah ditanya kenapa, dia langsung menangis menyesal, tapi ternyata saat itu dia sedang marah sekali sama Syihab yang memakan jajanannya yang tadinya mau dimakan saat ifthar nanti. Pernah juga dia memakan mie teman sekelasnya, pas di tegur dia langsung muntahkan ( keluarkan ), ternyata dia lupa.

----------------------------------------------
Singkat cerita bi idznillah Saif menyelesaikan sisa puasanya secara full , dari subuh hingga maghrib.
Tanpa mengeluh lapar dna haus. Alhamdulillaah.
Baarakalaahu fiih.

Jempol Syihab Bengkak

Beberapa hari lalu, pas bangun tidur Syihab memegangi jempol kakinya sambil meringis kesakitan. Ternyata jempol kakinya bengkak....merah.....ditanya kena apa , dia ngga jawab, mungkin karena ngga menegrti pertanyaannya atau memang tidak tahu..... karena terus menangis kesakitan....akirnya kami kasih obat penahan sakit. alhamdulillah bi idznillah mulai berkurang sakitnya , tampak dari tangisannya yang berhenti, tapi tetap memegangi jempoilnya . Mungkin masih ada sisa sakitnya.

Sampai ke esokan harinya, jempolnya tetap bengkak dan mulai tampak ada bagian di bawah kukunya yang berwarna putih, juga di sekitar kukunya...... innalillah....apakah itu nanah ? ....yaaaa sepertinya itu adalah nanah. Ga bisa membayangkan bagaimana seorang anak kecil menahan sakit yang demikian berat. Orang tua aja kalo yang namanya sakit di kuku itu luar biasa sakitnya.....saingan kali ya sama sakit gigi....mana di kaki lagi.....sangat mudah kesenggol. dan beneran....beberapa kali tersentuh  macam-macam. dan kalo sudah seperti itu meledaklah tangisnya......kalau sudah lama,,,,tangisnya berubah menjadi ringisan pilu.....rasanya mati kutu berhadapan dengan keadaan seperti ini....rasanya tidak berguna menjadi ibu untuknya, ga bisa berbuat apa-apa untuk barang sekedar mengurangi sakitnya. Hanya mulut ini yang berucap " sabar yaaaa.....insya Allah nanti sembuh.....sembuhkan kaki Syihab yaaaa Allah. Angkat sakitnya...... " hanya kalimat itu yang sanggup di ucapkan.....tangan ini hanya bisa membelai kepalanya ..... mengelus-elus kakinya, hanya itu.

Kemudian atas petunjuk Allah saja, terfikir untuk menelpon kai nya....dan beliau menganjurkan untuk memecah bagian yang bengkak dan bernanah tersebut, karena itulah yang membuat nyeri yang luar biasa.
Tapi pakai apa? otak rasanya blank
------------------------------------------------------

Tulisan ini dilanjutkan lebih dari 3 tahun kemudian, dengan mengumpulkan pecahan-pecahan memori yang nyelip cukup jauh.
Sebagai kenang-kenangan untuk Syihab .
------------------------------------------------------

Kalau tidak salah bengkaknya ditusuk dengan jarum yang sebelumnya disterilkan dengan air mendidih.
Menusuknya saat dia tertidur setelah menangis dan meringis.
Dalam 2 atau 3 kali kesempatan baru bengkaknya betul-betul kempes.

Waktu itu Abahnya sedang tugas keluar kota jadi hanya memantau dari jauh via telp.
Setelah kempes, kalo ga salah diberi antibiotik oral.

Kalo ga salah sebab bengkaknya itu adalah karena ketusuk sesuatu, maaf lupa. Yang kemudian infeksi dan bengkak hingga bernanah.

Alhamdulillah  bi idznillah akhirnya sembuh.


Saif Dan Rumput


Lama banget ga nulis disini. Banyak moment yang tadinya sudah disimpan untuk kemudian di posting di sini tapi terlewat karena satu dan lain hal.
Jadi mungkin untuk postingan selanjutnya agak-agak kacau, ga runut. Kalo ketemu filenya insya Allah akan di posting.

Untuk postingan pertama ini, khusus tentang Saif dan rumput.
Koq ....?
Iya, Saif tidak suka jalan dirumput ( salah satunya ). Tapi karena saran terapisnya jadi kami " paksa" dia agar mau merasakan tekstur rumput di telapak kakinya. 
Sebenarnya bukan hanya rumput, tapi juga pasir, batu, lumpur, dst. Pokoknya aneka testur permukaan disarankan untuk dikenalkan ke kali Saif.

Berhubung pas jalan-jalan ketemu rumput yang ga tinggi, yang artinya cukup aman, maka Saif  kami suruh menapakkan kakinya di situ.

Jangan dikira dia langsung mau lho. Susaaaaaah banget ngebujuknya. Ekspresi geli dan takut jadi satu. Tapi karena kami yakin ini baik dan bermanfaat untuknya maka Saif harus mau.
( Tidak mau karena harus tanpa alas kaki ^^ )
Tapi akhirnya Alhamdulillah Saif mau, yaaaaa meskipun tampak terpaksa.


Berdiri disitu aja sulit banget lho

rumputnya lebih tinggi, tentunya makin takut dia

Abah dan Syihab ikut 

ga mau jalan

jalannya hati-hati banget

Add caption

habis jalan di jalan bertekstur dab bermotif dari aneka
ukuran kerikil, Saif kembali harus ke rumput, dan masih
aja nolak dulu.


ngajak Syihab

ga mau maju, jadi Syihab dorong

Moment paling lucu, Saif berdoa , minta tolong
dengan Allah agar tantangan jalan
dirumputnya cepat selesai.